Rabu, 19 Desember 2012

Tugas MataKuliah Ekonomi Pembangunan


Tugas MataKuliah
                Ekonomi PembAngUnAn



PERTANYAAN
DALAM KETERKAITAN DENGAN JUMLAH LAHAN PERTANIAN YANG SEMAKIN LAMA SEMAKIN BERKURANG.MAKA LANGKAH-LANGKAH APA SAJAKAH UNTUK MENINGKATKAN PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG .............??
               
                JAWABAN
Menghadapi gejolak perekonomian global yang Kuarang menguntungkan bagi bangsa indonesia dewasa ini khususnya di bidang pertanian tentunya tidak mudah perlu langkah-langkah nyata yang harus dilakukan guna menjaga stabilitas ekonomi dan memperkokoh fundamental perekonomian nasional.Di negara berkembang khusunya di indonesia tidak boleh kehilangan peluang sedikitpun dari kondisi perekonomian global yang tidak menentu ini .Penurunan Ekspor harus dapat dioptimalkan biaya logistik harus diturunkan  hambatan –hambatan bagi kegiatan-kegiatan dan pembangunan intrastruktur harus diatasi dan disingkirkan.
                Langkah untuk meningkatkan peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi dinegara berkembang ialah dengan ‘’BIOTEKNOLOGI’’selain untuk meningkatkan hasil panaen Bioteknologi merupakan langkah dalam meningkatkan produktivitas pertanian perkembangan pesat  Bioteknologi selama 20 tahun terakhir telah banyak membawa kemajuan dibidang teknologi pertanian yang mampu meningkatkan produktivitas.Kita tidak akan dapat melakukan ketahanan pangan tanpa ada peran dari bioteknologi.Peningkatan produktivitas pada pertanian yang akan menghasilkan banyak keuntungan di bidang ekonomi  akan mampu menarik keinginan  tenaga kerja muda untuk bekerja di sektor pertanian.Bioteknologi lebih dari sekedar makan dan memberikan makan  dan dalam kaitanya dengan ketahan pangan bioteknologi sangat berperan penting karena makanan memainkan peran penting dari sebuah negara setidaknya dalam waktu 20 tahun mendatang.
Dari Uraian di atas lebih dijelaskan  dan langkah yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan perana pertanian adalah sebagai berikut :
Ø       Membangun petani @ Mengandung pengertian prioritas pembangunan pertanian harus mendahulukan kesejahteraan petani dalam arti sehingga mampu menumbuhkembangkan partisipasi petani dan mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap teknologi modal dan pasat.
Ø      Bisnis Pertanian @ Mengandung pengertian pertanian harus dikembangkan dalam suatu sistem agribisnis pertanian mulai dari bisnis input produksi,hasil produksi pertanian ,diversifikasi usaha pertanian serta bisnis hasil olahanya yang mampu akses ke pasar internasional..
Cukup Sekian yang saya bisa sampaikan
Semoga Bermanfaat Khusunya bagi  Penulis Dan Para PembacA......


Good Luck

Senin, 17 Desember 2012

Makalah Hukum Aspek Dalam Ekonomi

TUGAS ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

“ ANALISA KASUS SKANDAL ENROON “






              DI  SUSUN OLEH :

                NAMA        : NISFIATUL LAILIYA
                NIM            :  11.323





SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
 “ CANDA BHIRAWA “ KEDIRI
JL.SOEKARNO HATTA  NO.01  PELEM - PARE
2012



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena dalam pertolonganNya saya dapat menyelesaikan makalah  yang berjudul ‘’Analisa  Kasus Skandal Enroon ’’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaanya,tapi saya berhasil menyelesaikanya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan kepada Pembimbing saya yaitu Bpk.Suyanto S.E. selaku dosen Aspek hukum dalam ekonomi.Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini.Karena itu saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.Pada bagian akhir saya akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya.Karena itu saya harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.Semoga makalah  yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

Kediri,11 Desember 2012
              Penulis


DAFTAR     I S I
                                                                                           Halaman
HALAMAN SAMPUL…………………………                     i
KATA PENGANTAR …………………….                        Ii
DAFTAR  ISI…………………………………                        iii
BAB I. PENDAHULUAN…………………                       1
1.1.LATAR BELAKANG…………….                      1
1.2.RUMUSAN MASALAH…………                       2
1.3.TUJUAN PENELITIAN………….                      2
1.4 KEGUNAAN PENELITIAN……..                      3
BAB II.ANALISA KASUS……………………                     4
2.1.MASALAH SISTEMIK……………                     4
2.2 MASALAH DI TINGKAT KORPORASI..          5
3.3 MASALAH DI TINGKAT INDIVIDU…….         6
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN………………        9
3.1.KESIMPULAN…………………………….         9
3.2 SARAN……………………………………..        10

 
BAB  I
PENDAHULUAN
1.1             LATAR BELAKANG
Amerika Serikat yang selama ini di anggap sebagai kiblat dan campion ilmu pengetahuan termasuk displin ilmu akuntansi harus menelan kepahitan.Skandal bisnis yang  terjadi seakan memupus dan mereduksi trust pelaku bisnis.Enroon hancur berkeping terdapat beberapa skandal bisnis menimpa perusahaan-perusahaan besar  di Amerika Serikat  yaitu antara lain : (a). TYCO diketahui melakukan manipulasi data keuangan (tidak mencantumkan penurunan asset)disamping melakukan penyelundupan pajak. (b). Xerox Corp.Diketahui manipulasi laporan keuangan dengan menerapkan standar akunting secara keliru sehingga pembukuan perusahaan mencatat laba US $ 1.4 milyar selama 5 tahun.Bisnis Enroon bergerak dalam bidang industri energi,kemudian melakukan diversivikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitanya dengan industri energi.Diversifikasi usaha tersebut,antara lain meliputi future transaction,trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enroon mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global bursa efek dibelahan dunia,mulai dari Amerika,Eropa,sampai ke Asia.Enroon suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka  di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hamper sebesar US $ 31.2 Milyar.Dalam Kasus Enroon telah diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian.Manipulasi keuntungan  disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor.
Tanggal 22 Februari 2002, Sherron Watkins menghadap anggota kongres dan di hadapan umum mengutarakan apapun yang ia tahu tentang praktek akuntansi perusahaan. Disebut sebagai “peniup peluit yang berani” oleh surat kabar, dia mencatat bahwa Andrew Fastow telah mencoba memecatnya dan merampas komputernya ketika ia tahu bahwa dia mencoba memperingatkan atasannya tentang masalah yang akan terjadi.
Sementara itu, karyawan Arthur Andersen, dalam usahanya menutupi peran mereka dalam membentuk entitas khusus dan kemudian menyatakan opini atas laporan keuangan perusahaan, ditangkap sedang menghancurkan dokumen-dokumen tentang keterlibatan Andersen dengan Enron. Bulan Juni 2001, kantor akuntan tersebut dinyatakan bersalah telah menghalangi proses pengadilan karena menghancurkan dokumen dan dipaksa untuk menghentikan operasinya sebagai kantor akuntan, secara efektif menghancurkan karir ribuan karyawannya.
1.2             RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja masalah sistemik, korporasi, dan individu yang timbul dalam kasus ini?
2.      Siapa, menurut penilaian anda, secara moral bertanggung jawab atas kejatuhan Enron?
1.3             Tujuan Penelitian
              Agar suatu kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka terlebih dahulu harus ditentukan tujuan yang hendak dicapai. Dengan penentuan tujuan terlebih dahulu, maka pekerjaan yang akan dilaksanakan akan lebih terarah. Begitu pula dalam penelitian ini kiranya penting sekali penentuan tujuan sebelum melakukan kegiatan.
              Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini, sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini adalah:
1.           Untuk mengetahui apa saja yang melatar belakangi masalah sistematik,korporasi dan individu yang telah timbul dalam kasus tersebut.
2.           Untuk mengetahui penelian secara moral yang bertanggung jawab  atas jatuhnya perusahaan Enroon.

1.4      Kegunaan Penelitian
1.      Bagi Dosen
       Sebagai suatu sarana untuk meningkatkan pembinaan terhadap mahasiswanya melalui pembelajaran penelitian kasus tentang gejala-gejala yang ada dalam masyarakat.

           2.     Bagi Mahasiswa
       Sebagai suatu media dalam menggali ilmu yang berasal dari gejala-gejala yang ada dalam masyarakat melalui suatu proses penelitian kasus.
BAB II
ANALISA KASUS
Dalam kasus tersebut berikut yang saya dapat analisa :
Kasus Enron Corporation di Amerika, yang baru-baru ini dinyatakan bangkrut oleh pengadilan Amerika, memunculkan sorotan baru bagi profesi akuntan. Kasus ini telah memakan korban dari salah satu kantor akuntan internasional terbesar, Arthur Andersen, telah dipecat bahkan salah seorang pemimpin tertinggi perusahaan Enron telah bunuh diri akibat debacle tersebut. Saat ini pers khususnya majalah bisnis sedang menyoroti profesi akuntan secara tajam. Bahkan di Amerika sebagian besar kantor akuntan telah melakukan koreksi diri dengan cara tidak mau lagi menggabungkan jasa konsultan dengan jasa
isu-isu yang timbul dalam kasus ini:
2.1   Masalah sistemik
Pertama dalam kasus ini adalah ketika pemerintah AS mencabut peraturan-peraturan yang menjaga harga gas alam tetap stabil. Ketika harga komoditas stabil, risiko usaha dapat ditekan dan membuat perusahaan tidak ingin berspekulasi. Namun, kenyataannya lain, pemerintah justru mencabut aturan itu dan membiarkan harga gas dan komoditas lain mulai berfluktuasi secara lebar, membuat pasar gas alam menjadi sangat berisiko baik bagi pembeli maupun penjual. Produsen gas skala kecil, terutama, mengalami kesulitan mendapatkan dana untuk eksplorasi dan pengeboran karena pasar yang berisiko membuat penyandang dana lari.
Masalah sistemik lain adalah aturan akuntansi membolehkan suatu perusahaan mengeluarkan pencatatan entitas tujuan khusus dari laporan keuangannya bila ada pihak independen yang memiliki kendali atas entitas tujuan khusus tersebut, dan bila pihak independen ini memiliki paling tidak 3 persen dari seluruh saham entitas tujuan khusus. Hal ini seharusnya tetap dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan induk supaya para pemangku kepentingan mengetahui secara benar kondisi keuangan yang dialami perusahaan. Dalam kasus Enron hal ini tidak berlaku.
2.2  Masalah di tingkat korporasi
Masalah yang pertama adalah hutang Enron yang sudah cukup tinggi, sampai 75% dari nilai pasar sahamnya, sebelum ada kasus yang bisa disebut kecurangan akuntansi terbesar dalam sejarah. Seperti di dalam artikel telah diterangkan bahwa semakin tinggi tingkat hutang maka semakin besar kemungkinan perusahaan itu bangkrut, juga semakin rendah peringkat investasinya.
Masalah kedua ialah pada saat karyawan Enron ditekan untuk membuat ramalan arus kas masa datang yang sangat tinggi (cenderung fiktif) dan tingkat diskonto yang rendah pada kontrak mereka, sehingga membuat Enron melaporkan nilai aset (kontrak) dan laba yang tinggi pada investor. Padahal kenyataannya Enron menilai terlampau tinggi nilai ramalan arus kas masa depannya, hal ini bertujuan untuk mengelabui investor supaya selalu menanamkan modalnya di saham Enron. Dengan begitu, harga saham Enron akan naik dan nilai pasarnya meningkat sehingga dapat menutupi nilai hutangnya.
Masalah ketiga, Enron harus meminjam sejumlah uang yang sangat besar untuk membeli infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengangkut, menyimpan, dan mengirimkan komoditas yang diperdagangkan. Namun Enron tidak bisa begitu saja mencari pinjaman tambahan lagi dari pihak bank karena akan menjadi tambahan hutang yang besar di laporan keuangannya dan itu tidak baik bagi Enron karena akan menurunkan peringkat investasinya. Oleh karena itu Enron membentuk anak perusahaan dengan tujuan khusus, yaitu digunakan untuk mencari pinjaman dari bank seolah-olah bukan Enron yang meminjam tetapi anak perusahaannya. Jadi laporan keuangan Enron tetap “bersih”.
Masalah lainnya adalah keterlibatan Arthur Andersen dalam merekayasa laporan keuangan Enron. Andersen yang seharusnya hanya bertindak sebagai auditor dari Enron, telah melacurkan diri untuk terlibat dalam operasional akuntansi sehari-hari seperti layaknya akuntan luar, hal ini telah melanggar independensi dan obyektivitas yang harus dimiliki oleh auditor yang melakukan pemeriksaan pada suatu perusahaan.
2.3   Masalah di tingkat individu
Ken Lay adalah pendiri Enron namun kemudian ia membangunnya dengan banyak hutang. Lalu pada saat Enron sudah berada di jurang kehancuran, ia masih saja menyatakan tidak ada yang salah dalam perusahaannya, tetapi secara diam-diam mulai menjual saham yang ia miliki ke pasar. Sungguh perbuatan yang licik dan curang, dimana menggunakan pengetahuannya untuk menangguk keuntungan atau menghindar dari kejatuhan secara sendiri saja tanpa mempedulikan pihak lain.
Individu kedua adalah Jeffrey Skilling, perannya adalah membuat Enron menjadi perusahaan perdagangan yang sangat ekspansif namun mengesampingkan rambu-rambu aturan yang berlaku baik itu aturan dari SEC maupun juga prinsip akuntansi yang berlaku umum. Ia bersama Fastow juga merayu pihak SEC untuk menerima metode akuntansi yang menguntungkan Enron. Praktek-praktek pendekatan kepada pejabat seperti ini sangat diharamkan dalam bisnis modern karena hanya menguntungkan segelintir pihak namun merugikan sebagian besar pelaku pasar.
Selanjutnya adalah Andrew Fastow, inilah pelaku utama kecurangan ini yaitu dengan penuh manipulasi membentuk entitas khusus yang hanya dipakai untuk menampung hutang Enron sedemikian rupa sehingga laporan keuangan Enron bersih dari hutang dan mencatatkan laba yang tinggi. Bersama orang Enron lainnya, ia memperkaya dirinya sendiri dari gaji yang tinggi dan pendapatan dari saham di entitas khusus sampai jutaan dolar AS. Ia pun juga berusaha memecat Sherron Watkins, si peniup peluit kasus ini, dan juga berusaha merampas komputernya untuk menghilangkan bukti-bukti.
Beberapa orang dari Arthur Andersen juga terlibat dalam kecurangan terbesar ini karena juga ikut memanipulasi pembentukan entitas khusus dan memberikan opini yang menyatakan laporan keuangan Enron telah dilaporkan dengan akurat dan wajar. Mereka juga berusaha lari dari tanggung jawab dengan berusaha menghancurkan dokumen-dokumen yang merupakan bukti keterlibatannya. Untunglah mereka segera ditangkap juga.
Menurut penilaian kami, secara moral yang bertanggung jawab atas kejatuhan Enron adalah:
  1. Pemerintah AS, dalam hal ini SEC, yang sangat tidak menjaga kepentingan investor untuk mendapatkan iklim investasi yang sehat dan aman. Malah pejabat SEC terlibat dalam mempermudah Enron untuk mempraktekan kecurangannya dengan membiarkan Enron “menggoreng” laporan keuangannya.
  2. Para pemimpin Enron, baik Kenneth Lay, Jeffrey Skilling, apalagi Andrew Fastow, dan juga beberapa karyawan Enron lainnya yang secara sadar dan sengaja terlibat dalam manipulasi nilai aset dan laba perusahaan yang membuat investor tertarik menanamkan modalnya padahal mereka baru saja membakar banyak uangnya.
  3. Arthur Andersen, sebagai auditor seharusnya mereka memeriksa dengan obyektivitas dan independensi yang tinggi, namun karena terbujuk oleh uang mereka malah terlibat dalam manipulasi laporan keuangan Enron yang pada akhirnya merugikan banyak pihak sampai milyaran dolar AS. Sungguh luar biasa kecurangan ini sampai-sampai disebut sebagai kecurangan akuntansi terbesar dalam abad ke 20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1     KESIMPULAN
Dari kasus tersebut bisa saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Kesimpulan yang bisa diambil dar ketiga sumber yang saya kutip kurang lebih sama seperti yang saya simpulkan.:
• Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagaimacam pelanggaran praktik bisnis yang sehat melakukan (Deception, discrimination of information, coercion, bribery) dan keluar dari prinsif good corporate governance.Akhirnya Enron harus menuai suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.
• KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat .Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.
2.2.  SARAN
Dari berbagai macam kasus diatas harus menjadi sebuah pelajaran sesunggunya suatu praktek atau perilaku yang dilandasi dengan ketidakbaikan maka akhirnya akan menuai ketidakbaikan pula termasuk kemadhararatan bagi banyak pihak.Hal ini bukan hanya berlaku di Amerika Serikat tetapi bagi semua orang/pihak yang ada di belahan dunia ini.Oleh karena itu perlu diperhatikan dan perlu menjunjung tinggi nilai-nilai spriritual dalam melakukan setiap kehidupan dan menyeimbangkan antara rasa(termasuk etika) dan rasio agar setiap prilaku senantiasa berpijak untuk kemaslakatan semua pihak.Penegakaan hokum oleh pihak-pihak yang berkompeten baik dalam bidang bisnis,dan etika professional,serta bidang terkait lainya (perlindungan hokum bagi whistleblower),disamping perbaikan peraturan sehingga tidak ada celah bagi siapapun melakukan tindakan diluar koridor yang telah  di tetapkan.Etika harus mendapat tempat yang penting bagi seua pihak dalam semua kehidupan termasuk dalam dunia bisnis.